Dua orang polisi menembak mati dua orang etnis Uighur, demikian laporan terbaru CNN berdasarkan informasi dari kator media setempat. Hingga kini konflik etnis yang terjadi di Xinjiang, China ini belum terselesaikan. Tercatat hingga saat ini 1600 orang terluka, hal ini berdasarkan pernyataan dari pemerintah lokakl.
Ratusan orang dari suku Han pada 7 Juli lalu membawa pipa dan kayu serta menyerukan untuk menghukum suku Uighur yang mereka katakan telah melakukan kejahatan serius.
Kerusuhan yang menimpa suku Uighur ini telah menjadi perhatian dunia, dibeberapa negara termasuk Indonesia, kaum muslim menunjukkan dukungannya dengan melakukan demonstrasi.
Namun hingga kini perhatian dari negara-negara Timur Tengah yang merupakan negara-negara muslim dinilai kurang, demikian ungkap Labib Kamhawi pengamat politik dari Yordania.
"Mereka tidak bisa mengkritik serangan atas kaum muslim di China karena di negara mereka sendiri tidak ada demokrasi," demikian ungkap Kamhawi pada MSNBC.
"Mereka berada dalam satu perahu dengan pemerintah China,"tambahnya.
Kepedulian dan dukungan kepada suku Uighur perlu diberikan oleh semua pihak. Sekalipun memiliki kepercayaan yang berbeda, mereka adalah sesama manusia yang butuh bantuan. Apa yang terjadi di Xinjiang, China adalah sesuatu yang memprihatinkan dan perlu segera dihentikan, untuk itu mari nyatakan dukungan agar pemerintah China segera melakukan penanganan yang intensif guna pemulihan kedamaian.
Sumber : Berbagai Sumber/VM